Review MotoGP 2011 Seri Ke-8, Mugello – Italia
Seri Mugello jelas menjadi race terketat diantara delapan seri yang sudah berlangsung sepanjang musim 2011 ini.Di seri inilah untuk pertama kalinya posisi 5 besar baru bisa ketahuan di lap terakhir.Selain itu, Grand Prix Italia juga kembali membuka beberapa fakta.
Pertama, tentu kembali kompetitifnya performa Yamaha. Dua rider Yamaha Factory Racing secara bergiliran memenangkan balapan. Ben Spies di Assen dan Jorge Lorenzo di Mugello. Keberhasilan Lorenzo menaklukkan dua rider Repsol HOnda, Casey Stoner dan Andrea Dovizioso serta suksesnya Spies mengatasi perlawanan Marco Simoncelli juga menunjukkan YZR-M1 sudah bisa mengimbangi kekuatan Honda RC212V. Dan semua itu tak lepas dari keputusan Yamaha kembali memakai chassis 2010.
Bertolak belakang dengan Yamaha, team Ducati justru mengambil langkah sebaliknya. Mereka memasang mesin 800cc pada chassis (dan komponen-komponen lainnya) yang dipersiapkan untuk musim depan. Setelah dua seri dipakai, apa boleh buat, hasilnya belumlah bisa dikatakan memuaskan.
Hasil yang dicapai Valentino Rossi di Mugello kali ini bahkan seolah-olah memberi pembenaran terhadap FIM. Lha apa hubungannya dengan FIM?
Begini. Menjelang seri Assen, Ducati mengumumkan bahwa Rossi akan balapan dengan GP12 yang bermesin 800cc (dinamai GP11.1). Sejak pengumuman itu, gelombang kritik mengarah kepada federasi balap motor dunia (FIM). Banyak media menganggap FIM telah teledor membuat regulasi sehingga dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak Ducati.
Lalu apa hubungannya degan GP Mugello?
Rossi adalah raja circuit Mugello. Dia sudah memenangkan balapan di sana sebanyak 7 kali berturut-turut (2002-2008). The Doctor juga sudah sempat menguji GP12 di circuit yang sama sebanyak dua kali. Dan menurutnya, motor itu jauh lebih baik dari GP11.
Tetapi ketika GP12 dipasangkan dengan mesin 800cc ternyata hasilnya tidaklah terlalu istimewa, setidaknya setelah berjalan dua seri. Dengan kata lain, keputusan FIM memberi kesempatan rider resmi menguji motor untuk 2012 tidak serta merta bisa dimanfaatkan oleh pabrikan sebagai ajang pengembangan pacuan mereka untuk musim 2011 yang sedang berjalan.
Singkatnya, mesin 800cc dengan 1000cc memiliki karakteristik yang berbeda. Meskipun keduanya dipasang pada wadah yang sama, belum tentu akan menghasilkan output yang sama juga.
Selain soal keputusan Yamaha dan Ducati tersebut, hal menarik lainnya dari GP Italia tentu adalah sepak terjang Andrea Dovizioso. Keputusannya untuk menyalip sang team-mate Casey Stoner telah menyelamatkan Honda dari tudingan praktek team order. Walaupun bukan tidak mungkin hal itu akan memberi Dovi masalah kedepan karena bagaimanapun tindakannya justru menolong Lorenzo mendekati poin Stoner di kelasemen.
Tentu saja kita tidak berharap hal itu terjadi. Sayangnya Dovi tidak berhasil meraih kemenangan di kampung halamannya. Karena jika itu terjadi tentu saja dia justru malah menjadi pahlawan buat Stoner. Tetapi musim masih tersisa lebih dari setengah, dengan unggul 19 poin, Stoner masih punya kans besar untuk kembali jadi juara dunia MotoGP. Dari sudut pandang penonton, jarak poin yang tak terlalu lebar antar rider tentu membuat seri demi seri MotoGP kian menarik untuk dinanti.
No comments:
Post a Comment