Monday, January 17, 2011

Perjalanan Valentino Rossi Diajang Balap Motor Dunia


Tak banyak rider MotoGP yang bisa dianggap legenda. Tak banyak rider MotoGP yang dipuja bukan cuma karena sedang jadi juara. Dan Tak banyak rider MotoGP yang selalu jadi pusat perhatian baik dari sisi positif maupun dari sisi negatifnya. Dari yang tak banyak itu, Valentino Rossi adalah salah satunya.
Berikut ini adalah ringkasan perjalanan karir Valentino Rossi di ajang balap motor dunia sejak musim 1996 hingga musim 2010.


1996, Debut















Debut awal Valentino Rossi diajang balap motor dunia dimulai dengan mengikuti kelas 125cc. Dengan motor Aprilia, Rossi menjadi rider tunggal di team Scuderia AGV. Helm produksi Italia itulah yang berjasa membawa Rossi ke balapan kelas dunia. Mungkin kaena itu Rossi sangat fanatik dan setia dengan AGV hingga kini.
Beda dengan rider lain kala itu yang biasa memakai nama belakangnya di baju balap, Rossi menulliskan nama Rossifumi yang merupakan gabungan dari namanya dan nama rider idolanya saat itu, Norifumi Abe (rider GP500 asal Jepang, lebih dikenal dengan nama Norick Abe). Rossi melewati musim pertamanya dengan cukup mengesankan. Dia berhasil dua kali naik podium. Sekali di posisi ke-3 dan satunya lagi sebagai juara seri. Di kelasemen akhir, Rossi bertengger di peringkat ke-9.

1997, Awal Prestasi & Awal Permusuhan
rossi 125cc 1997 Cerita Belum Berakhir
Pada musim keduanya di kelas 125cc, Rossi mendapat sponsor baru dari sebuah perusahaan beer Italia, Nastro Azzurro. Sedangkan AGV tetap menjadi sponsor pribadinya. Berbekal pengalaman setahun, Rossi tampil sangat dominan di musim 1997. Dari 15 seri yang digelar, Rossi meraih 11 kali juara seri, sekali runner-up dan sekali finish di posisi ke-3.
Merasa bisa menang dengan mudah, Rossi pun mulai “berulah”. Rossifumi jadi pelopor rider dengan selebrasi unik. Dia pernah membawa (dan mencumbu) boneka replika Claudia Schiffer, pernah juga bergaya ala Superman & Robin Hood. Saat memastikan gelar juara ditangannya, Rossi menggendong angka 1 yang berukuran besar.
Selain prestasi, tahun 1997 juga menandai dimulainya perseteruan dengan Max Biaggi. Biaggi adalah rider idola Italia saat itu. Dia sudah menjuarai GP250 tiga kali berturut-turut bersama aprilia, musim 1997 itu Biaggi sedang mengejar gelar keempatnya bersama Honda. Seperti yang diceritakan Rossi dalam buku autobiogafinya “What If I Had Never Tried It?“, perseteruan itu berawal saat konferensi pers usai race di Syah Alam, Malaysia. Berawal dari pertanyaan wartawan pada Rossi: “Apa kamu ingin menjadi Biaggi versi 125cc?” Dengan cuek Rossi menjawab: “Maaf, sepertinya justru dialah yang bermimpi ingin menjadi Rossi dengan motor 250cc-nya”. Jawaban Rossi itulah yang bikin Biaggi tersinggung berat. Menjelang seri berikutnya yang berlangsung di Jepang, secara tak sengaja mereka bertemu di sebuah restoran. Biaggi pun menghampiri Rossi lalu berkata: “Sebelum berkomentar tentang diriku sebaiknya cuci dulu mulutmu”. Dan perseteruan dua rider top Italia itupun dimulai.

1998, Naik Kelas

















Berhasil menjuarai kelas 125cc, Rossi mendapat kesempatan naik ke kelas 250cc pada musim 1998. Masih dengan pabrikan Aprilia dan sponsor Nastro Azzurro-nya. Meski sebagai rookie, Rossifumi sudah jadi salah satu kandidat juara. Dia bersaing dengan dua rider Aprilia lainnya, Loris Capirossi dan Tetsuya Harada. Musim pertamanya di kelas 250cc pun berakhir di posisi runner-up dibawah rekan senegaranya, Loris Capirossi.

1999, Tradisi Juara di Musim ke-2
rossi 250cc 1999 Cerita Belum Berakhir
Rossi mengganti (tepatnya menambah) lagi namanya dari Rossifumi jadi Valentinik Rossifumi. Nama Valentinik adalah gabungan antara nama depannya dengan nama tokoh komik idolanya. Selebrasi paling uniknya saat itu adalah tepuk kaki dan masuk toilet di pinggir sirkuit Jerez (selebrasi ini kemudian diulangnya lagi saat tampil di MotoGP 2009).
Seperti halnya saat di kelas 125cc, Rossi melalui musim keduanya dengan fantastis. Naik podium sebanyak 12 kali dari 16 seri yang diperlombakan, 9 diantaranya podium puncak. Rossi pun berhasil menggeser Capirossi sebagai juara dunia kelas 250cc.

2000, Bergabung dengan Para Raja

Naik ke kelas 500cc, Rossi terpaksa meninggalkan Aprilia karena motor 500cc milik pabrikan Italia itu kurang kompetitif. Sebagai rider yang potensial, tak sulit buat Rossi untuk mendapatkan tempat di kelas puncak. Honda menyambutnya dengan senang hati. Kedatangannya di kelas para raja bahkan langsung ditangani oleh dua nama besar yaitu juara dunia 5 kali GP500, Mick Doohan beserta mantan kepala mekaniknya Jeremy Burgess.
Sementara Max Biaggi menyambut musuh bebuyutannya dengan komentar sinis. “Sekarang ia mesti mencopot dan menyimpan semua barang-barang mainannya ke lemari, karena ia bukan badut kecil lagi saat ini”.
Kedua rider Italia itupun menjalani musim 2000 dengan lebih fokus untuk saling mengalahkan daripada merebut gelar juara dunia. Puncaknya terjadi saat GP Mugello. Keduanya saling susul menyusul di barisan depan. Mereka benar-benar terobsesi untuk menunjukkan kepada publik Italia siapa yang lebih hebat diantara mereka berdua. Yang terjadi kemudian, keduanya terjatuh dan juara seri akhirnya direbut oleh rider Italia yang lain, Loris Capirossi.
Rossi mengakhiri musim pertamanya di kelas puncak sama dengan musim pertamanya di kelas 250cc, menjadi runner-up di kelasemen akhir.

2001, Raja Baru
rossi 500cc 2001 Cerita Belum Berakhir
Api permusuhan antara Valentino Rossi vs Max Biaggi yang sudah membara di musim 2000 jadi semakin berkobar di musim 2001. Perang terbuka sudah dimulai pada seri pertama yang berlangsung di sirkuit Suzuka-Jepang. Berawal saat Rossi yang hendak menyalip Biaggi. Tak disangka Biaggi menghalangi Rossi dengan menjulurkan siku tangannya. Kontan hal ini membuat Rossi keluar lintasan. Beruntung dia masih bisa menguasai motornya dan bisa balik lagi ke lintasan. Ketika akhinrnya Rossi berhasil mendahului Biaggi, sambil melintasi tikungan Rossi mengacungkan jari tengahnya.
Kejadian itu lantas menjadi berita besar di seluruh belahan dunia. Banyak yang menyayangkan tindakan Rossi karena dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang public figure dihadapan jutaan penonton yang menyaksikan baik secara langsung maupun melalui siaran televisi. Namun tak sedikit pula yang mengecam kelakuan Biaggi yang dinilai sangat tidak sportif.
Permusuhan dua rider Italia itu nampaknya sudah tak bisa dibendung lagi. Saat GP Catalunya, keduanya terlibat kontak fisik (berkelahi sungguhan) sesaat sebelum naik podium. Meski tak satupun cameraman berhasil mengabadikan kejadian tersebut, namun para wartawan bisa mendengar dengan jelas keributan itu dari balik dinding. Sekali lagi kecaman untuk kedua rider itu tak terelakkan.
Seri berikutnya di Assen, Dorna berinisiatif mendamaikan kedua rider papan atas itu. Di hadapan ribuan wartawan, Rossi dan Biaggi bersalaman dan menyungging senyuman. Namun toh kejadian itu cuma ceremonial belaka. Nyatanya permusuhan mereka tak pernah surut, hanya saja sejak itu tak lagi secara terang-terangan.
Musim 2001 ini merupakan yang terakhir kali kelas 500cc diperlombakan. Rossi yang kala itu mulai menggunakan julukan “The Doctor” berhasil menjadi juara kelas 500cc untuk terakhir kalinya.

2002, Masa Peralihan






















Awal musim 2002 nasib The Doctor sempat menggantung. Itu lantaran dia bersikeras tetap bertahan di team dengan satu rider. Sejak berlaga di kelas 125cc hingga 500cc, Rossi memang tak pernah punya teamate. Namun regulasi MotoGP mengharuskan team utama terdiri dari dua rider. Rossi akhirnya “menyerah” dengan bersedia bergabung di team Repsol Honda hanya beberapa hari menjelang seri perdana dimulai.
Musim 2002 adalah masa peralihan dari Grand Prix dengan mesin 2 tak 500cc ke MotoGP dengan motor 4 tak 990cc. Karena masih baru, hanya rider dari team pabrikan yang menggunakan motor 4 tak, sedangkan rider team satelit masih dengan motor 2 tak. Dengan situasi seperti itu, Rossi tampil sangat dominan di musim 2002. Lawannya saat itu hanyalah Tohru Ukawa yang merupakan rekan satu teamnya. Perlawanan rider Jepang itupun boleh dibilang tak terlalu berarti. Sementara Max Biaggi tak terlalu bisa memberi perlawanan karena motor Yamaha YZR M1 nya tak sebanding dengan Honda RC211V yang dikendarai Rossi. Juara dunia kelas MotoGP pun dengan mudah diraih oleh The Doctor.

2003, Musuh Baru














Merasa kurang bisa bersaing dengan motor baru Yamaha, Biaggi memutuskan meninggalkan Yamaha dan beralih ke Honda. Team Camel Honda Pons jadi tempat barunya. Valentino Rossi menyambut “dengan senang hati” kedatangan The Roman Emperor di Honda. Inilah saatnya membuktikan siapa yang lebih hebat diantara mereka. Maklum, sebelumnya Biaggi sering “ngeles” dengan mengatakan kekalahannya akibat motor Rossi jauh lebih baik.
Diluar dugaan, lawan utama Rossi di musim 2003 itu justru datang dari team Telefonica Movistar Honda. Dia adalah Sete Gibernau, Rider Spanyol yang saat itu baru pindah dari Suzuki. Walau begitu, The Doctor tetap bisa mengatasi perlawanan Gibernau hingga memastikan gelar juara dunia tetap ditangannya. Hal ini menimbulkan tudingan miring terutama dari Gibernau dan Biaggi yang menganggap Honda meng-anak emas-kan Rossi.
Kesal dengan segala tuduhan miring itu, diakhir musim, Rossi mengambil keputusan besar dengan memandatangani kontrak baru bersama Yamaha. Kabar kepergian Rossi dari Honda jadi berita besar namun tetap tak luput dari anggapan tak sedap. Rossi dianggap hanya mementingkan nilai kontrak yang lebih tinggi. Sementara Honda menanggapinya dengan melarang Rossi melakukan kegiatan apapun terutama test bersama Yamaha hingga akhir tahun 2003.

2004, Membungkam segala Keraguan
rossi motogp 2004 Cerita Belum Berakhir
Seri perdana MotoGP 2004 yang berlangsung di sirkuit Welkom-Afrika Selatan bisa jadi merupakan salah satu seri yang tak akan pernah dilupakan oleh Valentino Rossi. Disanalah untuk pertama kalinya Rossi turun balapan bersama Yamaha. Disana pula Rossi bisa membungkan segala keraguan tentang kepindahannya ke Yamaha. Di sirkuit itu Rossi berhasil mempersembahkan gelar juara seri pertamanya untuk Yamaha. Hebatnya lagi, Rossi meraihnya setelah memenangkan duel head to head melawan Biaggi.
Di tangan The Doctor, Yamaha YZR-M1 yang sebelumnya begitu susah untuk menggapai podium berubah jadi motor yang tak gampang untuk ditaklukkan. Saat MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island, Rossi memastikan gelar juara dunia pertamanya bersama Yamaha.

2005, Puncak Kejayaan
rossi motogp 2005 Cerita Belum Berakhir
Valentino Rossi menjalani musim keduanya bersama Yamaha dengan lebih enteng. Bersama Colin Edwards, Rossi berhasil menggasak semua titel kejuaraan. Juara dunia Rider, Team dan Constructor. Rossi meraih 11 kali juara seri dari 17 seri yang berlangsung. Namun di musim ini pula untuk pertama kalinya Rossi memastikan gelar juara dunianya tanpa menjadi juara seri. Itu terjadi saat MotoGP Malaysia (sirkuit Sepang).
Kejadian saat seri sebelumnya di sirkuit Motegi-Jepang nampaknya membuat rider Italia itu memilih tampil safe di Sepang. Saat seri Motegi, Rossi gagal memastikan gelar juara dunia ke-5 nya di kelas puncak (ke-7 untuk semua kelas) gara-gara dia mengalami kecelakaan bersama rekan senegaranya, Marco Melandri.

2006, Yamaha Panik
Prestasi puncak yang diraih Rossi dan Yamaha di musim 2005 ternyata tak membuat pabrikan berlogo garpu tala itu menjadi tenang. Yamaha memulai musim 2006 dengan sejuta rasa panik. Itu semua lantaran keinginan The Doctor untuk meninggalkan Yamaha dan MotoGP menuju ajang Formula 1.
Wujud kepanikan itu kemudian dituangkan dengan upaya untuk merombak YZR-M1 agar bisa kompetitif dan easy riding walau dibawa oleh rider manapun. Semua demi mengantisipasi kemungkinan jika benar Rossi pergi. Sayang, usaha itu malah jadi malapetaka buat Yamaha.
Motor yang di musim sebelumnya begitu mendominasi berubah jadi motor yang penuh masalah. Getaran keras setiap memasuki tikungan yang kala itu terkenal dengan istilah “chatter” terus mendera Yamaha. Belum lagi masalah teknis yang lain. Rossi sempat dua kali gagal finish gara-gara motornya ngadat. Yang pertama terjadi saat sedang memimpin race di sirkuit Le Mans-Prancis. Kedua terjadi di sirkuit Laguna Seca-Amerika. Belum lagi beberapa insiden yang menimpa Rossi, diantaranya: ditabrak Tony Elias saat seri perdana di sirkuit Jerez, lalu kecelakaan saat sesi latihan di Assen yang membuat retak tulang pergelangan tangan The Doctor.
Serangkain masalah serta beban berat untuk mempertahankan gelar juara dunia akhirnya membuat mental Rossi rapuh juga. Seri terakhir yang berlangsung di sirkuit Valencia menjadi kenangan buruk buat The Doctor. Sempat terjatuh di lap ke-5 membuat Rossi harus kehilangan mahkota juara dunianya.

2007, Komplain Ban
rossi motogp 2007 Cerita Belum Berakhir
Gagal mempertahankan gelar juara dunia di musim 2006 membuat Rossi mengurungkan niatnya meninggalkan ajang MotoGP. Rossi bahkan bersedia memperpanjang kontraknya dengan Yamaha langsung untuk dua musim. Sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Terlalu fokus menyempurnakan motor guna mempertahankan gelar juara di musim 2006 membuat Yamaha keteteran dalam mengambangkan motor 800cc yang mulai dipakai pada musim 2007. Di musim ini Rossi jadi “bulan-bulanan” Casey Stoner yang menunggangi Ducati. Keadaan diperparah dengan diberlakukannya regulasi baru tentang pembatasan penggunaan ban.
Sebelumnya, rider pengguna ban Michelin bebas memilih kompon ban yang sesuai dengan karakter si pembalap dan karakter sirkuit. Produsen ban asal Prancis itu pun terbiasa membawa ban dengan jumlah tak terbatas dan dengan kompon yang sangat spesifik sesuai permintaan masing-masing rider. Dengan adanya regulasi pembatasan itu membuat para rider Michelin kalang kabut karena tak lagi punya banyak pilihan. Hal ini kontras dengan rider pengguna Bridgestone yang sudah terbiasa “tak punya banyak pilihan”.
Selkali lagi Rossi gagal meraih mahkota juara dunianya. Bahkan Rossi juga gagal mempertahankan posisi runner-up di akhir musim. Itu lantaran di seri terakhir Rossi tak berhasil meraih 1 poin guna mengamankan posisi keduanya dari serangan Dani Pedrosa. Padahal saat itu Rossi sudah nekat tetap tampil meski mengalami cedera akibat kecelakaan saat sesi latihan. Lebih menyakitkan lagi, kegagalan itu bukan karena Rossi tak sanggup menjalani race hingga finish tetapi karena motor Yamaha-nya mengalami masalah.

2008, Scusate Il Ritardo
rossi motogp 2008 Cerita Belum Berakhir
Lagi-lagi Rossi mengawali musim kompetisi dengan berbagai komentar miring. Kali ini lantaran keputusannya “memecat” Michelin dan “memaksa” Bridgestone untuk menyuplai ban untuknya. Keputusan ini oleh berbagai kalangan dianggap hanya merupakan upaya Rossi untuk mencari “kambing hitam” atas kekalahannya di musim 2007.
Anggapan itu semakin nyata ketika di seri-seri awal Rossi keteteran. Apalagi ketika rekan satu teamnya, Jorge Lorenzo lebih dulu merasakan podium utama padahal dia memakai ban Michelin.
Rossi baru merasakan lagi indahnya naik podium tertinggi saat MotoGP China di sirkuit Shanghai. Sejak itu Rossi kembali akrab dengan podium utama. Gelar juara dunia yang dua tahun berturut-turut hilang pun kembali lagi kepadanya. Tak salah kalau kemudian Rossi merayakan kembalinya mahkota juaranya dengan memakai kaos bertuliskan “Scusate Il Ritardo” (Sorry for The Delay).

2009, Musuh Dalam Selimut













Valentino Rossi nampaknya sudah mencium gelagat kalau rekan satu teamnya, Jorge Lorenzo bakal jadi lawan tangguhnya di musim 2009. Itu sebabnya Rossi tetap meminta Yamaha agar tetap memisahkan managemen antara mereka berdua. Rossi pula yang tetap bersikeras mempertahankan tembok pemisah yang ada di paddock team Fiat Yamaha. Sebelumnya, managemen berbeda serta tembok pemisah paddock itu ada karena antara Rossi dan Lorenzo disupport oleh pabrikan ban yang berbeda. Di musim 2009 semua rider menggunakan ban Bridgestone, menyusul regulasi single suplier tyre yang diberlakukan.
Dugaan Rossi tak meleset. Musuh terbesarnya musim itu memang Jorge Lorenzo. Rider Spanyol itulah yang selalu membayanginya di lintasan. Apalagi ketika Casey Stoner memutuskan istirahat guna memulihkan kondisinya, praktis lawan Rossi “cuma” Lorenzo. Namu pengalaman dan skill balapnya yang tentu saja lebih tinggi dibanding Lorenzo membuat Rossi berhasil menambah koleksi gelar juara dunianya.

2010, Torno Subito















Tak puas dengan managemen berbeda dan tembok pemisah, musim 2010 Rossi semakin menjaga jarak dengan Lorenzo dengan ditiadakannya pertukaran data (data sharing) antara mereka berdua. Rossi memang sempat berdalih kalau keputusan itu atas permintaan Lorenzo yang ingin mengembangkan motor sendiri, namun tetap saja publik menganggap hal itu adalah wujud keegoisan Rossi. Rossi mengawali musim 2010 dengan penuh keceriaan setelah berhasil menjadi juara di seri perdana di sirkuit Losail-Qatar. Sayang di dua seri berikutnya yakni di Jerez-Spanyol dan Le Mans-Prancis, The Doctor dihabisi oleh teamate-nya, Jorge Lorenzo.

Tak ingin semakin jauh tertinggal, Rossi bertekad menang di seri Mugello-Italia. Sebagai rider yang pernah 7 kali berturut-turut meraih juara disana, Rossi punya harapan besar menang dihadapan publiknya sendiri. Namun sebuah insiden saat sesi latihan membuat Rossi harus mengubur impiannya. The Doctor mengalami patah tulang kaki hingga diperkirakan baru akan tampil saat seri ke-9 di sirkuit Brno-Republik Ceko.
Seri Valencia merupakan balapan terakhir Valentino Rossi bersama Yamaha. Mulai esok hari Rossi sudah menjadi bagian dari team Ducati.

usai race Rossi mengenakan t-shirt kuning yang bertuliskan: BYE BYE BABY!
Sementara dibagian belakangnya berisi tulisan “Welkom 2004 – Valencia 2010″ serta gambar adengan “ciuman mesra” Rossi kepada YZR-M1 saat menjuarai seri pertama musim 2004 di sirkuit Phakisa Freeway, Welkom, Afrika Selatan yang merupakan seri pertama dan kemenangan pertama Rossi bersama Yamaha. Di pinggir lintasan sirkuit Ricardo Tormo Rossi pun kembali “menciumi” YZR-M1 untuk yang terakhir kalinya.
Cerita memang belum berakhir, sang legenda akan segera kembali untuk menyambung kisahnya. Torno Subito, ciao…

P.S. : Rekaman perjalanan karir Valentino Rossi dalam bentuk gambar bisa dilihat disini!

*  Season in progress.
 

Tahun
Kelas
Motor
Pos .
Poin
1996
125cc
Aprilia
9
111
1997
125cc
Aprilia
1
321
1998
250cc
Aprilia
2
201
1999
250cc
Aprilia
1
309
2000
500cc
Honda
2
209
2001
500cc
Honda
1
325
2002
MotoGP
Honda
1
355
2003
MotoGP
Honda
1
357
2004
MotoGP
Yamaha
1
304
2005
MotoGP
Yamaha
1
367
2006
MotoGP
Yamaha
2
247
2007
MotoGP
Yamaha
3
241
2008
MotoGP
Yamaha
1
373
2009
MotoGP
Yamaha
1
306
2010
MotoGP
Yamaha
3
233
2011*
MotoGP
Ducati


No comments:

Post a Comment