Thursday, March 24, 2011

Honda Perlu Satu Bintang

Casey Stoner memang sukses menuntaskan mimpinya menjuarai Seri perdana MotoGP 2011 yang juga merupakan race pertamanya bersama team Repsol Honda. Tiga rider Honda lainnya yang diperenjatai dengan motor pabrikan, Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan Marco Simoncelli juga sukses mendominasi posisi lima besar. Namun, apa yang terjadi di Qatar menunjukkan sesuatu hal penting, Honda perlu satu bintang!


motogp qatar 2011 rev Honda Perlu Satu Bintang
“Perang Saudara” Honda
Tahun 1997 team Repsol Honda mengalami puncak kejayaan. Tiga rider mereka menyapu bersih 15 kemenangan dari 15 seri yang dipertandingkan. 12 milik Mick Doohan, 2 diraih Alex Criville dan 1 lagi menjadi hak Tadayuki Okada. Dengan kombinasi Stoner, Pedrosa dan Dovizioso plus Simoncelli, Honda sepertinya berharap hal tersebut terulang lagi.
Mungkin saja harapan itu bisa terwujud andaikan situasinya juga sama. Di era 500cc dulu, Doohan adalah sosok yang paling dominan. Ibaratnya, legenda GP500 asal Australia itu adalah matahari, sedngkan rider Repsol Honda lainnya adalah planet yang selalu mengelilinginya. Hanya matahari yang mampu memancarkan sinar. Kalaupun terjadi pertarungan jarak dekat dengan rekan satu team, itu hanya beberapa seri saja dan sangat tidak mungkin menggoyahkan posisi The Crocodile Aussie.
Tahun ini, team Repsol Honda+ (Simoncelli) memiliki empat bintang. Jika hingga pertengahan musim apalagi hingga menjelang akhir musim, keempat bintang itu memiliki cahaya yang sama terang, maka pastinya “perang saudara” tak akan bisa dielakkan. Secara tontonan mungkin sangat indah dipandang, tetapi bagi team hal itu sangat berbahaya.
Ketika atmosfer persaingan semakin panas, kemungkinan mereka yang bersangkutan melakukan kesalahan sangat besar. Ingat bagaimana sengitnya persaingan Rossi vs Lorenzo pada musim 2009 lalu dalam memperebutkan gelar juara dunia. Lorenzo DNF 4
kali, sementara Rossi 2 kali. Keberhasilan The Doctor mempertahankan mahkotanya kala itu bukan cuma karena secara skill dan pengalaman lebih unggul dari Lorenzo, tetapi juga lantaran rider dari team lain seperti Pedrosa dan Stoner tak mampu memanfaatkan situasi tersebut.
Beda dengan tahun ini. Jika perang saudara Honda semakin memanas, Lorenzo pastinya siap memanfaatkan keadaan tersebut. Setidaknya, hal itu sudah tercermin di seri pembuka di sirkuit Losail, Qatar.
Usai lomba, Pedrosa mengeluhkan lengan kirinya yang katanya terasa sangat mengganggu penampilannya, terutama pada 7-8 lap terakhir. Kenapa hal itu tak pernah dikeluhkannya selama sesi uji coba pra-musim? Bisa jadi jawabnya, karena saat race The Little Spaniard membalap melebihi batas kemampuannya, demi bisa menaklukkan sang team-mate. Alih-alih mau mengalahkan, dia justru dilibas oleh Lorenzo.

rossi spies qatar 2011 Honda Perlu Satu Bintang
Ducati Masih Misteri
Sementara itu kubu Ducati masih menyimpan tanda tanya besar. Rider Ducati yang finish terdepan adalah Valentino Rossi, diposisi ke-7. Dengan kondisi badan (bahu) yang diakuinya masih sangat tidak mendukung, hasil yang diraih The Doctor memang tidak terlalu mengecewakan, walaupun saat menunggang Yamaha, dengan kondisi yang hampir mirip, Rossi masih bisa naik podium, bahkan meraih kemenangan.
Maslahnya adalah rider Ducati yang lain, terutama Nicky Hayden yang tertinggal jauh di belakang. Memang ada faktor kecelakaan Randy De Puniet yang menghambat Hayden, tapi jika pun tidak, sepertinya masih mustahil bagi Hayden Untuk menerobos ke depan. Padahal, tahun lalu di sirkuit yang sama, The Kentuky Kid finish di posisi ke-4 dan nyaris naik podium.
Singkat kata, masih ada problem besar yang harus segera diselesaikan oleh Ducati Corse. Apalagi jika mengingat salah satu misi mereka mendatangkan Rossi adalah untuk membuat Ducati bisa kencang dibawa oleh rider manapun. Tidak hanya oleh satu
rider saja, seperti yang pernah terjadi dimasa Casey Stoner.

189570 10150125944423304 377638343303 6502037 2907245 n Honda Perlu Satu Bintang

Zero Point

Sebelum sesi kualifikasi MotoGP Qatar, Alvaro Bautista sudah dipastikan tidak bisa ikut pasca kecelakaan di sesi Free Practice Jumat. Bisa dipastikan pula team Rizla Suzuki MotoGP pergi meninggalkan Qatar tanpa 1 poin pun karena John Hopkins yang dipersiapkan sebagai rider pengganti rencananya baru akan diturunkan di seri ke-2 di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Namun team ini sepertinya tak perlu terlalu kecewa karena masih ada dua team lain yang bernasib sama, Pramac Racing dan LCR Honda.
Apa yang dialami team Pramac Racing bahkan sangat tragis. Randy De Puniet mengalami kecelakaan sesaat setelah start. Motornya melayang di udara dan menyambar tangan rekan satu team-nya, Loris Capirossi. Meski awalnya sempat berusaha tetap membalap, namun dua lap kemudian Capirex menyerah. Rider Italia itu kembali ke pit karena kesakitan. Untungnya (masih untung juga), Capirossi dinyatakan tidak mengalami patah tulang.
Sementara satu-satunya rider team LCR Honda, Toni Elias juga harus kembali ke pit sebelum balapan usai. Rider Spanyol itu mengalami kecelakaan saat tiga lap menjelang finish. Jadilah MotoGP Qatar 2011 hanya punya 13 finisher.

No comments:

Post a Comment