Demi Karier, Pembalap Muda Malaysia Lebaran di Kampung Orang

Pembalap muda Malaysia Mohd Zulfahmi dipastikan tidak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun ini bersama keluarganya. Untuk kali ketiga secara beruntun, pembalap kelas 125cc ini harus tetap bersama timnya di hari kemenangan umat Muslim sedunia.

Tuntutan karier sebagai pembalap professional memaksa Zulfahmi untuk bersikap professional. Pembalap 20 tahun ini bahkan sudah dua tahun terakhir tidak bisa merayakan hari besar agamanya, Lebaran bersama keluarganya. Kini, setelah absen di 2009 dan 2010, Zulfahmi juga dipastikan harus kembali absen berkumpul bersama keluarganya pada Hari Raya Idul Fitri 1422 H, yang kemungkinan jatuh pada 30 Agustus.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini Zulfahmi tidak bisa pulang kampung karena harus mempersiapkan diri melakoni balapan di GP Indianapolis, AS (28/8) dan San Marino, sepekan berikutnya. Dua seri tersebut diketahui berlangsung mulai 26 – 6 September.

“Saya sangat merindukan keluarga. Hari Raya (Lebaran) merupakan perayaan menyenangkan di kampung saya dan yang paling bermakna, karena semua keluarga dan kerabat akan berkumpul di rumah saya, sejak nenekku tinggal dengan orang tua saya,” tutur Zulfahmi sebagaimana dikutip The Star, Senin (22/8/2011).

“Saya benar-benar rindu untuk menghabiskan waktu bersama mereka lagi. Tapi, yang paling saya rindukan adalah makanan (khas Lebaran), terutama ketupat dan rendang,” sambungnya.

Meski sedih, namun Zulfahmi tidak ingin kehilangan fokusnya dalam mengejar karier. Zulfahmi mengaku tengah berkonsentrasi untuk mencapai target menembus posisi 15 klasemen umum kelas 125cc di tujuh seri tersisa. Saat ini, Zulfahmi yang membalap untuk tim AirAsia-SIC-Ajo ini menempati urutan 16 klasemen sementara dengan raihan 20 poin dari 10 balapan yang diikutinya.

“Saya harap, saya bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa di seri-seri berikutnya. Selama bulan puasa (Ramadan), saya tidak hanya berdiam, tapi saya sibuk menjaga kebugaran saya di gym,” ungkap pembalap yang mengaku tetap berpuasa meski berada di lingkungan yang awam dengan puasa.