Malam Jum'at tak lengkap rasanya jika tak menyinggung hal-hal yang berbau keramat tentang MotoGP. Ada beberapa fakta menarik yang berbau ‘keramat’ seputar kematian Marco Simoncelli. Namun fakta-fakta tersebut hanyalah beberapa hal yang mengandung unsur kebenaran yang dihubung-hubungkan namun merupakan hal yang sangat kebetulan dan mempunyai sebuah pola. Berikut adalah hal-hal menarik seputar kematian Marco Simoncelli.
Marco Simoncelli tewas di atas lintasan Sepang. Sirkuit Sepang sendiri mempunyai nama ‘formal’ Sepang International Circuit yang biasa mereka singkat menjadi ‘SIC’. Hal ini merupakan suatu kebetulan karena ‘Sic’ merupakan nama panggilan ataupun julukan Marco Simoncelli.
Marco Simoncelli menggunakan nomor motor 58. Jika angka 5 dijumlahkan dengan angka 8 maka hasilnya adalah angka 13, yang dipercaya merupakan angka yang membawa sial. Mengapa kita menyinggung nomor motor? Selain karena nomor motor 1 yang dipakai oleh pembalap MotoGP selama satu dekade belakangan tak membawa hoki, terdapat fakta bahwa nomor motor 48 juga tak membawa keberuntungan. Shoya Tomizawa yang tahun lalu menggunakan nomor motor 48 tewas di Misano (tragedi tewasnya Tomizawa bisa dibilang agak mirip dengan kecelakaan yang menimpa Simoncelli, dengan adanya kontroversi tandu yang jatuh pula, dan insiden yang melibatkan pembalap lain menghantamnya). Jauh sebelum peristiwa tewasnya Tomizawa, Jorge Lorenzo yang memulai debutnya di kelas MotoGP terpaksa harus melewati tahun pertamanya dengan cedera yang berkepanjangan. Saat itu Lorenzo memakai nomor motor Yamaha 48.
Sampai sekarang, nomor motor 48 tak boleh dipakai pembalap Moto2 untuk mengenang kepergian pembalap Jepang tersebut.
Simoncelli tewas pada tanggal 23 Oktober 2011, yang bisa diuraikan menjadi:
2011= 2+0+11 =13
23 Oktober = 23-10= 13
Marco Simoncelli kehilangan kendali front end yang menyebabkannya terjatuh di tikungan ke-11 pada lap kedua balapan MotoGP Malaysia.
Tikungan 11+Lap 2 = 13
Masih ingat cerita terjatuhnya Simoncelli sebanyak tiga kali di sesi latihan bebas Philip Island, Australia di tikungan yang sama? Faktanya, Simoncelli terjatuh di tikungan ke-10 (tikungan ini dinamai MG Corner).
Tikungan 10+3x jatuh = 10+3 =13
Apakah sesial itulah angka 13? Entahlah, namun sejauh ini sepertinya tak ada pembalap di MotoGP yang memakai nomor motor 13. Satu-satunya pembalap yang memakai nomor motor 13 saat ini adalah Anthony West yang saat ini berada di kelas intermediet Moto2.
Fakta berikutnya, kematian Marco Simoncelli menjadi kali kedua tim Honda Gresini kehilangan pembalapnya akibat kecelakaan sewaktu membalap. Yang menjadi korban pertama ialah Daijiro Kato, yang tewas di Sirkuit Suzuka, Jepang pada tahun 2003. Baik Marco maupun Kato, keduanya merupakan jawara kelas 250cc. Uniknya, berdasarkan informasi dari Wikipedia mengenai biografi Daijiro Kato, baik Marco maupun Kato tewas setelah meraih podium kedua pada musim keduanya berada di kelas MotoGP. Dan podium kedua merupakan prestasi terbaik kedua pembalap Honda Gresini tersebut. Yang paling menarik, Kato tewas akibat cedera kepala, leher dan dada, hampir sama persis seperti yang terjadi pada Simoncelli.
Marco Simoncelli tewas di atas lintasan Sepang. Sirkuit Sepang sendiri mempunyai nama ‘formal’ Sepang International Circuit yang biasa mereka singkat menjadi ‘SIC’. Hal ini merupakan suatu kebetulan karena ‘Sic’ merupakan nama panggilan ataupun julukan Marco Simoncelli.
Marco Simoncelli menggunakan nomor motor 58. Jika angka 5 dijumlahkan dengan angka 8 maka hasilnya adalah angka 13, yang dipercaya merupakan angka yang membawa sial. Mengapa kita menyinggung nomor motor? Selain karena nomor motor 1 yang dipakai oleh pembalap MotoGP selama satu dekade belakangan tak membawa hoki, terdapat fakta bahwa nomor motor 48 juga tak membawa keberuntungan. Shoya Tomizawa yang tahun lalu menggunakan nomor motor 48 tewas di Misano (tragedi tewasnya Tomizawa bisa dibilang agak mirip dengan kecelakaan yang menimpa Simoncelli, dengan adanya kontroversi tandu yang jatuh pula, dan insiden yang melibatkan pembalap lain menghantamnya). Jauh sebelum peristiwa tewasnya Tomizawa, Jorge Lorenzo yang memulai debutnya di kelas MotoGP terpaksa harus melewati tahun pertamanya dengan cedera yang berkepanjangan. Saat itu Lorenzo memakai nomor motor Yamaha 48.
Sampai sekarang, nomor motor 48 tak boleh dipakai pembalap Moto2 untuk mengenang kepergian pembalap Jepang tersebut.
Simoncelli tewas pada tanggal 23 Oktober 2011, yang bisa diuraikan menjadi:
2011= 2+0+11 =13
23 Oktober = 23-10= 13
Marco Simoncelli kehilangan kendali front end yang menyebabkannya terjatuh di tikungan ke-11 pada lap kedua balapan MotoGP Malaysia.
Tikungan 11+Lap 2 = 13
Masih ingat cerita terjatuhnya Simoncelli sebanyak tiga kali di sesi latihan bebas Philip Island, Australia di tikungan yang sama? Faktanya, Simoncelli terjatuh di tikungan ke-10 (tikungan ini dinamai MG Corner).
Tikungan 10+3x jatuh = 10+3 =13
Apakah sesial itulah angka 13? Entahlah, namun sejauh ini sepertinya tak ada pembalap di MotoGP yang memakai nomor motor 13. Satu-satunya pembalap yang memakai nomor motor 13 saat ini adalah Anthony West yang saat ini berada di kelas intermediet Moto2.
Fakta berikutnya, kematian Marco Simoncelli menjadi kali kedua tim Honda Gresini kehilangan pembalapnya akibat kecelakaan sewaktu membalap. Yang menjadi korban pertama ialah Daijiro Kato, yang tewas di Sirkuit Suzuka, Jepang pada tahun 2003. Baik Marco maupun Kato, keduanya merupakan jawara kelas 250cc. Uniknya, berdasarkan informasi dari Wikipedia mengenai biografi Daijiro Kato, baik Marco maupun Kato tewas setelah meraih podium kedua pada musim keduanya berada di kelas MotoGP. Dan podium kedua merupakan prestasi terbaik kedua pembalap Honda Gresini tersebut. Yang paling menarik, Kato tewas akibat cedera kepala, leher dan dada, hampir sama persis seperti yang terjadi pada Simoncelli.
No comments:
Post a Comment