Dengan status sebagai juara dunia 125cc, kehadiran Marc Márquez sebagai rookie di kelas Moto2 disambut antusias. Banyak yang memprediksi rider muda Spanyol itu akan langsung menerobos barisan depan. Namun kenyataannya debut Marc di kelas Moto2 tidak berjalan dengan mulus walau akhirnya rider CatalunyaCaixa Repsol itu membuktikan dirinya pantas diperhitungkan.
Seri perdana musim 2011 yang berlangsung di sirkuit Losail, Qatar menjadi debut Márquez di kelas Moto2. Sayang tidak berjalan sesuai harapan. Marc dipaksa menyerah di lap ke-17 setelah terpelanting dari motornya. Zero point pertama untuknya.
Gagal di seri perdana, Márquez menyambut seri kedua dengan rasa optimis. Maklum, bukan cuma karena race akan berlangsung di kampung halamannya, Spanyol, tetapi juga mengingat hasil yang diperolah saat beberapa kali test pra-musim di sirkuit jerez cukup menjanjikan.
Namun nasib baik sepertinya masih ogah mendekatinya. Lagi-lagi Marc hanya bisa menyelesaikan 16 putaran. Kali ini gara-gara tersambar motor Jules Clusel (Forward Racing) yang mengalami kecelakaan persis di belakangnya. Zero point kedua.
Márquez kembali menaruh harapan untuk bisa menuai poin pertama di seri ke-3 yang berlangsung di sirkuit Estoril, Portugal. Apa daya lagi-lagi gagal. Berawal ketika ia berusaha untuk mendahului Scott Redding (Marc VDS Racing Team), Marc kehilangan
kendali hingga terjatuh dan ikut menyeret Redding keluar lintasan.
Tiga seri berturut-turut tak bisa meraih poin rupanya tak membuat rider yang baru berusia 18 tahun itu putus asa. Dan di seri ke-4 di sirkuit Le Mans, Prancis dia berhasil membuktikan dirinya masih layak disejajarkan di barisan depan para rider Moto2.
Start dari grid ke-6, Márquez akhirnya berhasil bergabung dengan barisan depan. Dengan semangat pantang menyerah, dia mampu menaklukkan Stefan Bradl (Viessmann Kiefer Racing) dan Yuki Takahashi (Gresini Racing Moto2) untuk memastikan poin pertama
sekaligus kemenangan pertamanya di kelas Moto2.
Bagaimana cerita selanjutnya…?
No comments:
Post a Comment