Monday, April 18, 2011

Tribute To Barry Sheeny: Raja Terakhir dari Inggris


Pada era MotoGP modern saat ini, rider Inggris termasuk langka di grid MotoGP. Pada satu musim belum tentu ada rider dari negeri Britania Raya itu. Tahun lalu masih ada James Toseland. Sayang prestasinya tidak secemerlang saat dia berlaga di ajang Superbike. Musim ini rider dengan nomor 52 itu balik ke WSBK.

Keadaan ini sangat kontras dibandingkan pada era awal GP Motor dimana rider Inggris sangat mendominasi. Leslie Graham, Geoff Duke, Mike Hailwood, John Surtees dan Phil Reed adalah sederet jawara yang berasal dari negeri Ratu Elizabeth itu.

Sementara Barry Sheene menjadi rider Inggris terakhir yang bisa menjadi juara Motograndprix pada tahun 1976 & 1977. Sejak itu hingga musim 2010 ini tak seorang pun rider Inggris yang mampu jadi “raja” MotoGP.


Barry Sheene lahir di London-Inggris pada 11 September 1950. Debutnya di GP Motor dimulai pada tahun 1971. Tak tanggung-tanggung, Barry turun di tiga kelas sekaligus, 50cc, 125cc dan 250cc.

Masing-masing dengan motor yang berbeda. Kreidler untuk kelas 50cc, Suzuki untuk kelas 125cc dan Derbi untuk kelas 250cc. Hasil terbaiknya diraih pada kelas 125cc sebagai runner-up di kelasemen akhir. Musim berikutnya Barry memutuskan konsentrasi di kelas 250cc saja dengan motor Yamaha.

Sayang prestasinya hanya sebatas peringkat 13. Dia pun akhirnya absen di dua musim berikutnya.
Sheene baru mendapat kesempatan menjajal kelas paling bergengsi GP500 di musim 1974 bersama Suzuki. Dan selama dua tahun berturut-turut Barry konstan berada di posisi 6 klasemen. Pada tahun 1975 rider bernomor 7 itu mengalami kecelakaan di sirkuit Daytona. Kecelakaan akibat pecah ban itu nyaris menamatkan karirnya.

Setelah beristirahat hingga sembuh dari cedera, Barry Sheene tampil meyakinkan di musim berikutnya. Pada tahun 1976 itulah Barry berhasil meraih gelar juara dunia diatas motor Suzuki. Sheene menjadi rider Inggris ke-6 yang berhasil menjadi juara dunia GP Motor. Dan menjadi rider Inggris pertama yang menjadi juara dunia dengan motor non-Eropa. Atas prestasinya itu pula Sheene mendapat anugerah medali kehormatan dari kerajaan Inggris. Dan ketika berhasil mempertahankan gelar juaranya pada musim 1977, Barry Sheene mendapat kehormatan sebagai bangsawan Inggris.

Dua musim berikutnya, prestasi Sheene bersama Suzuki kian menurun. Musim 1978 berakhir di posisi runner-up dan musim berikutnya turunn ke peringkat ke-3. Kenyataan ini membuat Sheene memutuskan pindah ke Yamaha pada musim 1980 walau hanya di team satelit. Baru di musim berikutnya Sheene bergabung dengan team pabrikan Yamaha bersanding dengan Kenny Roberts, Sr.  Juara dunia 3 kali berturut-turut (1978-1980).

Menggabungkan dua juara dunia dalam satu team ternyata tak membuat Yamaha jadi team tangguh. Walau secara pribadi tak ada masalah antar mereka berdua, kedua juara dunia itu bersaing ketat di lintasan. Perang saudara ini akhirnya dimanfaatkan oleh Suzuki yang berhasil mencuri gelar di musim 1981-1982. Pada musim 1982 Sheene kembali mengalami cedera akibat kecelakaan di sirkuit Silverstone. Tahun 1983 Sheene memutuskan kembali ke Suzuki. Namun karena kondisi fisiknya sudah tak fit lagi membuatnya susah bersaing dengan rider lain. Barry Sheene akhirnya memutuskan pensiun di akhir musim 1984.

Meski sudah gantung helm, Barry masih sering bertandang ke paddock MotoGP. Rider generasi muda dibawahnya pun banyak yang mengidolakan sosok rider Inggris itu. Cris Vermeulen salah satunya. Rider asal Australia itu sangat mengagumi Barry. Untuk menunjukkan kekagumannya, saat tampil di Phillip Island musim 2007 lalu, Vermeulen tampil dengan livery ala Barry Sheene. Mantan rider Suzuki itu juga kabarnya sempat “merengek” agar diijinkan memakai nomor 7 dan baru mendapat izin dari Suzuki pada musim 2008. Sayang, menggunakan nomor sakti sang idola tak mampu mendongkrak performa rider Australia itu. Vermeulen pun akhirnya tergusur dari MotoGP dan memilih balik ke arena WSBK.

Rider lain yang juga pengagum Barry Sheene adalah Valentino Rossi. Sheene lah yang menginspirasi The Doctor tak menggunakan angka 1 saat menjadi juara dunia. Rossi pernah mengenakan helm khusus yang merupakan replika helm Barry Sheene. Rossi juga sempat melakukan selebrasi dengan membawa bendera bertuliskan angka 7 di sirkuit Philip Island. Semua dilakukannya pada tahun 2003. Tahun saat MotoGP kehilangan salah satu rider terbaiknya. Barry Sheene meninggal dunia pada 10 Maret 2003 di Gold Coast-Australia. setelah gagal melawat penyakit kanker. Barry meninggalkan seorang istri dan dua orang anak serta jutaan MotoGP Mania seluruh dunia.

No comments:

Post a Comment