Monday, April 18, 2011

Tribute to Shoya Tomizawa: Terlalu Muda Untuk Mati

Saat berlaga di kelas 250cc, sosok Shoya Tomizawa seolah luput dari perhatian. Prestasinya tidak terlalu istimewa memang. Namun saat seri perdana Moto2 digelar di sirkuit Losail-Qatar, semua mata seolah tertuju padanya. Rider Jepang itu sukses mencatatkan namanya sebagai juara seri pertama kelas Moto2. Tak disangka, itu adalah kemenangan pertama dan terakhirnya.


shoya tomizawa 01 Tribute to Shoya Tomizawa: Too Young to Die

Lahir di Chiba-Jepang pada 10 Desember 1990, Shoya Tomizawa mengawali karirnya di ajang Grand Prix pada tahun 2006. Saat itu dia turun di kelas 125cc pada seri Motegi dengan fasilitas wild card. Dan diulangi lagi di musim berikutnya. Dari dua penampilannya tersebut, Shoya belum menghasilkan 1 poin pun. Pada musim 2008, Shoya memperoleh kesempatan lagi tampil saat GP di kampung halamannya, kali ini di kelas 250cc. Shoya berhasil finish di posisi ke 14 dan berhak atas 2 poin.
Musim 2009 untuk pertama kalinya Tomizawa dikontrak secara penuh untuk tampil di kelas 250cc bersama Team CIP. Prestasi terbaiknya adalah finish di posisi ke-10. Pada kelasemen akhir, Shoya menduduki peringkat ke-17.

Tomizawa membuat kejutan besar pada awal musim 2010 ini dengan menjuarai seri perdana Moto2. Start dari posisi ke-9 Shoya berhasil menggeser lawan-lawannya, termasuk Toni Elias yang meraih pole position dan sempat memimpin di lap-lap awal. Pada seri berikutnya  yang berlangsung di sirkuit Jerez-Spanyol, Tomizawa kembali membuat kejutan setelah sukses meraih pole position pertamanya. Meski tak berhasil menjadi juara seri namun Tomizawa boleh berbangga karena dengan finish di posisi runner-up membuatnya tetap bertengger di puncak kelasemen sementara.

Seperti halnya rider asal Jepang yang lain, Shoya Tomizawa menempatkan angka 74 di punggungnya sebagai penghormatan kepada seniornya sesama rider Jepang, Daijiro Kato. Ternyata, nasibnya tak jauh beda dengan sang senior, sama-sama menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami kecelakaan saat balapan.

Kato mengalaminya di sirkuit Suzuka-Jepang pada 6 April 2003 silam, sedangkan Tomizawa beristirahat dengan tenang setelah mengalami kecelakaan beruntun di sirkuit Misano-San Marino pada 5 September 2010. Kepergian Tomizawa ke alam damai bahkan jauh “lebih cepat” dibandingkan Kato.

Pada tahun 2003 itu, Daijiro Kato berumur 26 tahun. Kato meninggal dunia setelah mengalami coma selama sepuluh hari pasca kecelakaan. Sedangkan Tomizawa jauh lebih muda, umurnya baru 19 tahun. Shoya menghembuskan nafas terakhirnya hanya beberapa saat setelah kecelakaan maut itu terjadi. Dan dia akan dikenang selamanya sebagai juara seri pertama kelas Moto2.

Statistik Karir
Tahun
Kelas
Motor
Pos .
Poin
2006
125cc
Honda
=
0
2007
125cc
Honda
=
0
2008
250cc
Honda
26
2
2009
250cc
Honda
17
32
2010
Moto2
Suter
13
82

P.S. : Rekaman perjalanan karir Shoya Tomizawa dalam bentuk gambar bisa dilihat disini!

No comments:

Post a Comment