Monday, April 18, 2011

Tribute to Mick Doohan: Hanya Musibah Yang Bisa Menghentikannya

Kecelakaan demi kecelakaan menderanya. Pedal rem pun dipindah jadi tombol pada setang. Namun semua itu tak menghalangi seorang Mick Doohan untuk mencatat hasil fenomanal di ajang balap motor dunia sebagai juara dunia GP500 5 kali berturut-turut. Berikut adalah sekilas ringkasan perjalanan sang Maestro.



mick doohan Tribute to Mick Doohan: Hanya Musibah Yang Bisa Menghentikannya

1965. Brisbane, Queensland – Australia, 4 Juni 1965 lahir seorang bayi laki-laki yang diberi nama Michael Doohan. Kelak dia lebih dikenal dengan nama Mick Doohan. Mulai mengendarai sepeda motor pada tahun 1974 pada usia 9 tahun. Sedangkan debut road racing dimulainya saat berusia 19 tahun (1984) di Surfers Paradise International Raceway.

1988. Doohan berlaga di ajang World Superbike. Ia memenangkan seri Sugo-Jepang, lalu di Oran Park-Australia. Di Jepang, dengan Yamaha YZF750 Doohan juga memenangkan  ajang TBC Road Race di Sugo dan Mt Fuji Super Sprint. Tidak mengherankan, menjelang akhir tahun 1988 Doohan kebanjiran tawaran dari Yamaha, Honda, dan Suzuki untuk bergabung dengan team GP500 untuk musim 1989.
1989. Doohan akhirnya bergabung dengan team Rothmans Honda untuk tahun debutnya dalam kejuaraan dunia 500cc. Rekan satu team-nya saat itu adalah juara dunia Wayne Gardner dari Australia dan Eddie Lawson dari Amerika Serikat. Musim ini Doohan finish di peringkat kesembilan kelasemen akhir. Hasil terbaiknya adalah finish ketiga di GP Jerman Barat (Hockenheim). Dalam debutnya itu pula ia kehilangan tiga race karena cedera jari.

doohan rothmans Tribute to Mick Doohan: Hanya Musibah Yang Bisa Menghentikannya

1990. Musim ini prestasi Mick Doohan semakin meningkat dengan menduduki peringkat ketiga kelasemen akhir di belakang rider Amerika Wayne Rainey (Yamaha) dan Kevin Schwantz (Suzuki). Musim ini pula si Aussie meraih kemenangan pertamanya yakni saat GP Hongaria. Selain juara seri tersebut, Doohan juga meraih dua kali podium masing-masing sebagai runner-up di Amerika erikat dan Australia, dan podium ketiga di Italia dan Austria.

1991. Tanda-tanda Doohan bakal jadi penguasa GP500 semakin jelas terlihat. Selain berhasil menjadi runner-up pada kelasemen akhir di belakang Rainey, pada musim 1991 Doohan naik podium sebanyak 14 kali dari 15 seri yang dipertandingkan. Meraih 3 kali kemenangan (Spanyol, Italia, dan Austria), 7 kali runner-up dan 4 kali podium ke-3.

1992. Mick Doohan nyaris meraih gelar juara dunia GP500 pertamanya musim ini. Ia memenangkan 4 seri awal yang berlangsung di Jepang, Australia, Malaysia, dan Spanyol. Kemenangan kelima musim ini kemudian diraihnya pada seri ke-7 Hockenheim-Jerman. Saat itu dia telah memimpin kelasemen sementara dengan 53 poin atas Rainey yang berada di posisi ke-2. Sayang, saat kualifikasi seri ke-8 GP Assen-Belanda, Doohan jatuh dan patah kaki kanannya. Ia pun harus melewatkan 4 seri berikutnya. Dan Rainey akhirnya merebut gelar juara dunia pada seri terakhir di Afrika Selatan dengan selisih hanya 4 poin atas Doohan (Rainey 140 – Doohan 136).

1993. Musim ini diawali dengan menjalani operasi perbaikan pada kaki kanannya. Namun Doohan kembali mengalami patah tulang di pergelangan kirinya dalam kecelakaan ketika sesi uji coba di Malaysia. Doohan pun harus memulai kejuaraan 1993 di dengan kondisi yang tidak fit. Dia memiliki jangkauan terbatas pada gerakan di kaki kanan bawahnya sehingga mengalami kesulitan saat menggunakan rem belakang. Hasil yang diraih Doohan mulai membaik setelah teamnya berhasil memodifikasi sistem pengereaman belakang yaitu dengan “memindahkan” pedal remnya ke setang motornya sehingga pengereman roda belakang bisa dilakukan dengan tangan. Dengan segala “bencana” yang dialaminya, Doohan mengakhiri musim 1993 di posisi ke-4 pada kelasemen akhir.

1994. Dominasi dimulai! Doohan mulai musim 1994 di podium ke-3 Grand Prix Australia di Eastern Creek, diikuti dengan kemenangan di Malaysia dan kedua di Jepang. Dia kemudian memenangkan 6 seri berturut-turut, di Spanyol, Austria, Jerman, Belanda, Italia, dan Perancis, diikuti tempat kedua di Britania. Saat memenangkan seri ke-11 di sirkuit Brno-Ceko Doohan memastikan gelar juara dunia GP500 pertamanya. Doohan menyelesaikan musim 1994 dengan 9 kali menang dan selalu naik podium dalam 14 seri yang dipertandingkan. Dia adalah pembalap pertama yang mencapai hasil podium di setiap seri sejak Giacomo Agostini meraihnya pada tahun 1968.

doohan world champion Tribute to Mick Doohan: Hanya Musibah Yang Bisa Menghentikannya

1995. Musim pertama The Crocodile Aussie sebagai juara bertahan. Posisinya di kelasemen sementara sempat diambil alih oleh rekan senegaranya, Daryl Beattie karena Doohan mengalami kecelakaan di Spanyol dan Jerman.Doohan bangkit kembali dan kembali memimpin klasemen dengan mengambil menjuarai empat balapan berikutnya di Italia, Belanda, Perancis, dan Britania Raya. Dia merebut gelar juara dunia 1995 (yang kedua berturut-turut) dengan memenangkan putaran seri 12, Grand Prix Argentina di Buenos Aires.

1996. Pada tahun 1996 Doohan merebut gelar juara 500cc untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut ketiga. Dia memenangkan delapan dari 15 seri, termasuk empat berturut-turut di Spanyol, Italia, Perancis, dan Belanda. Gelar juara dunia ketiganya diinagurasikan dengan merebut kemenangan di GP Catalunya.

1997. Doohan memantapkan dirinya di antara semua legenda GP500 ketika dia memenangkan kejuaraan dunia untuk tahun keempat berturut-turut. Dia sudah bisa disejajarkan dengan Agostini dan Mike Hailwood sebagai rider yang memenangkan empat gelar 500cc berturut-turut.

1998. Pada tahun 1998 Doohan merebut gelar juara dunia kelimanya secara berturut-turut. Penobatan gelar kelimanya berlangsung saat Grand Prix di negaranya sendiri (sirkuit Phillip Island). Dia memenangkan delapan seri sepanjang tahun. Dengan demikian Doohan mencatatkan 54 kali kemenangan dari 135 seri yang diikuti sejak tahun 1989.

1999. Doohan mulai kejuaraan dunia 1999 dengan finish keempat pada seri perdana di Malaysia, dan kedua dalam perlombaan berikut di Jepang. Pada seri ke-3 yang berlangsung di sirkuit Jerez-Spanyol,ia mengalami kecelakaan dalam sesi kualifikasi. Akibat insiden tersebut, juara dunia 5 kali berturut-turut itu menderita patah kaki kanan dan bahu, serta pergelangan tangan kiri. Doohan segera dilarikan ke Amerika Serikat untuk menjalani operasidi San Francisco, yang termasuk memasukkan 2 Plat dan 12 sekrup di kaki kanannya, serta satu plat lagi di lengan kirinya. Akibat cedera itu Mick Doohan akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari arena Grand Prix menjelang akhir musim.

2000-2004. Sebagai rider yang amat setia dengan pabrikan Honda, setelah pensiun Doohan dipercaya sebagai General Manager Racing HRC (Honda Racing Corporation). Salah satu “hasil karyanya” adalah mengorbitkan Valentino Rossi sebagai juara dunia 3 kali berturut-turut (2001-2003). Saat Rossi dan Jeremy Burgess (mantan crew chief-nya) meninggalkan Honda menuju Yamaha, Doohan masih setia dengan pabrikan berlogo sayap itu. Akhir musim 2004 sang legenda GP500 itu memutuskan pergi saat Honda menarik mantan rivalnya, Max Biaggi menjadi rider utama team Repsol Honda.

No comments:

Post a Comment