Thursday, October 6, 2011

Review MotoGP 2011 Seri ke-15, Motegi - Jepang, Pertunjukan Tanpa Skenario

Isu radiasi nuklir sempat membuat para pembalap MotoGP menolak untuk datang ke Motegi. Namun pada hari yang sudah ditentukan sesuai jadwal yang sudah direvisi, seri ke-15 MotoGP 2011 akhirnya digelar di sirkuit Twin Ring Motegi dan seluruh pembalap MotoGP hadir disana.

MotoGP Motegi 1st lap Pertunjukan Tanpa Skenario

Meskipun demikian, dan meskipun CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta pernah menegaskan bahwa pihaknya tak pernah memaksa siapapun untuk datang ke Motegi jika tidak menginginkannya, fakta membuktikan hal lain. Kesan keterpaksaan tetap nyata terlihat.

Sebagian besar pembalap beserta krunya berusaha seminimal mungkin berada di Jepang. Casey Stoner melewatkan konferensi pers Kamis untuk menunda kedatangannya, Tim Ducati datang dengan membawa serta ahli radiasi. Peserta MotoGP juga dikabarkan anti makanan produksi Jepang dan lebih memilih makanan yang diimport langsung dari Italia. Bahkan hingga mandi pun kabarnya mereka pakai air mineral. Dan banyak juga diantaranya dikabarkan membuang pakaian, sepatu dan bagasi di bandara sebelum meninggalkan Jepang.
Tetapi tentu bukan karena buru-buru ingin meninggalkan Jepang sehingga Karel Abraham memutuskan batal ikut race beberapa saat setelah sesi warm-up pagi hari digelar. Bukan karena buru-buru ingin menyelesaikan balapan juga sehingga Andrea Dovizioso, Marco Simoncelli dan Cal Crutchlow tak sabaran memulai race hingga diganjar ride trough penalty karena melakukan jump start. Jatuhnya Valentino Rossi, Hector Barbera, Toni Elias, Alvaro Bautista dan juga Damian Cudlin juga bukan lantaran mereka ingin segera mengakhiri balapan.

Race is race, anything can happen. Sebuah kalimat yang tidak akan pernah lekang di arena balap.
Seandainya Rossi tidak jatuh di lap pertama, mungkin ia akan menyuguhkan tontonan menarik dengan bersaing di barisan depan mengingat saat sesi warm-up ia mencetak waktu di urutan ke-4. Seandainya tidak melakukan jump start, mungkin Dovizioso dan Simoncelli akan bersaing ketat memperebutkan tempat di podium. Seandainya Stoner tidak mengalami masalah dengan rem setelah menghantam bagian track yang bumpy, mungkin dia akan menjadi juara seri dengan tanpa bisa dikejar siapapun. Andai Bautista dan Elias tidak kecelakaan mungkin seri Motegi adalah hasil terbaiknya musim ini.

Sayang, balapan tidak bisa berandai-andai. Kadang hasil race sangat gampang ditebak saat baru lap pertama. Kadang jalannya race sangat diluar dugaan, seperti apa yang terjadi di Motegi akhir pekan lalu itu. Dan itulah balapan, sebuah pertunjukan tanpa skenario.


No comments:

Post a Comment