Friday, April 22, 2011

Rossi vs Stoner: Bukan Baru Kali Ini

Cerita perseteruan Valentino Rossi vs Casey Stoner merebak usai MotoGP Jerez lalu. Namun itu bukanlah yang pertama kali terjadi. Konfrontasi baik secara langsung maupun tidak, antara Rossi dan Stoner sudah pernah terjadi sebelumnya. Sekedar mengingatkan beberapa peristiwa tersebut, mGPm coba untuk menyajikannya kembali. Tanpa ada maksud untuk membenar-salahkan salah satu diantaranya.
 



Rossi tolak Stoner di Yamaha
Sejak musim 2005, Yamaha sudah mulai kasak-kusuk mencari rider muda guna persiapan regenerasi seandainya Rossi benar-benar mewujudkan niatnya meninggalkan arena MotoGP menuju Formula 1 atau WRC.

Colin Edwars yang saat itu masih menjadi rider team pabrikan Yamaha mengusulkan nama Casey Stoner. Usulan ini didukung penuh oleh crew chief Jeremy Burgess. Bukan hanya karena mereka sama-sama orang Australia tetapi lebih karena Burgess melihat potensi luar biasa yang dimiliki Stoner.
Yamaha pun akhirnya mulai mendekati Stoner menjelang musim 2007. Namun ketika kedua pihak sudah mendekati kata sepakat, semuanya batal karena The Doctor mengeluarkan hak veto. Rossi tak mau satu team dengan Stoner. Alasannya saat itu adalah karena Rossi tak mau konsentrasi Burgess terpecah jika di paddock ada rider senegara dengan kepala mekaniknya.

Meski kecewa, Stoner menerima keputusan sepihak tersebut dan akhirnya bergabung dengan team Marlboro Ducati. Entah kebetulan atau ada faktor karma, Stoner langsung menjadi juara dunia saat debutnya bersama Ducati.

Rossi vs Stoner 2008 Rossi vs Stoner: Bukan Baru Kali Ini
Insiden Laguna Seca
Pada seri-seri awal MotoGP 2008, Rossi masih kerepotan menghadang Stoner dengan Ducati-nya. Menjelang MotoGP Laguna Seca, Rossi mengungkapkan cara untuk mengalahkan rider Australia itu.
“Aku harus start 30 detik lebih awal atau tembak saja dia”, komentar Rossi saat itu dengan nada bercanda.

Yang terjadi kemudian saat race adalah Rossi benar-benar menembak Stoner. Bukan menembak badannya, tetapi menembak mentalnya. Rossi terus berusaha menghadang laju Stoner dengan berbagai manuvernya, termasuk memotong jalur di tikungan Corkscrew. Rossi pun sukses memenangkan duel maut itu.

Di podium, Casey secara langsung menyampaikan protesnya kepada Rossi. Dia menilai manuver-manuver Rossi sudah kelewat batas. Protes iti ditanggapi dingin oleh The Doctor. Baginya semua masih wajar-wajar saja. Pihak race direction pun sepertinya cuek terhadap masalah ini. Jangankan sangsi, teguran pun tak ada untuk kedua rider tersebut.
Sejak saat itu, suami Adriana ini berjanji kedepannya akan balapan dengan lebih agresif, karena toh secara regulasi itu sah-sah saja.

Stoner tinggalkan Ducati karena Rossi?
Berita tentang keinginan Ducati meminang Valentino Rossi sudah lama beredar. Sudah bukan rahasia lagi jika pabrikan asal Italia itu mengincar Rossi sejak musim 2003. Namun isu kepindahan Rossi ke Ducati semakin gencar sejak musim 2009.

Tahun 2010 lalu semuanya benar-benar terbukti. Ducati dan Stoner mengumumkan perpisahan mereka usai MotoGP Catalunya. Sesaat kemudian Honda mengumumkan bergabungnya Stoner mulai musim 2011. Sedangkan perpisahan Rossi dengan Yamaha untuk menuju Ducati baru diumumkan menjelang akhir musim, tepatnya usai MotoGP Brno. Sat itu Jeremy Burgess mengisyaratkan tidak akan ikut Rossi ke Ducati.

Sekilas semua nampak berjalan dengan wajar. Tapi bagaimanapun, sangat sulit untuk mengelak bahwa kepergian Stoner dari Ducati tak ada hubungannya dengan kedatangan Rossi kesana. Apalagi ketika akhirnya Burgess terbukti bersandiwara, karena bukan cuma dia yang meninggalkan Yamaha tetapi juga kru lainnya berbondong-bondong mengikuti The Doctor.
Nah, kekesalan Casey Stoner atas segala “ketidak adilan” yang dialaminya seperti memuncak usai insiden di sirkuit Jerez. Rasa emosi membuat Stoner bertindak “kurang dewasa” dengan
memberikanappulause negatif terhadap Valentino Rossi. Cuma jika tidak demikian, bisa jadi pihak yang berwenang tidak akan mengevaluasi insiden tersebut.

No comments:

Post a Comment